Self regulation dan kecenderungan adiksi media sosial pada santri: bagaimana peran fear of missing out sebagai mediator?

  • Reina Salsabilla Amalia Putri Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
  • Amanda Pasca Rini Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
  • Eko April Ariyanto Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Keywords: adiksi media sosial, self regulation, FoMO, remaja santri

Abstract

Media sosial memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari, terutama bagi remaja. Namun, penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan kecenderungan adiksi media sosial, yang sering kali mengganggu interaksi sosial langsung dan mengabaikan tanggung jawab. Kondisi ini dipicu oleh kurangnya self-regulation dan Fear of Missing Out (FoMO). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara self-regulation dan kecenderungan adiksi media sosial dengan FoMO sebagai variabel mediator. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan 246 remaja santri berusia 18-21 tahun sebagai subjek, dipilih melalui teknik random sampling. Data dikumpulkan menggunakan skala Likert yang meliputi skala kecenderungan adiksi media sosial, skala self-regulation, dan skala FoMO. Analisis data dilakukan menggunakan analisis mediasi. Hasil menunjukkan korelasi negatif dan signifikan antara self-regulation dengan kecenderungan adiksi media sosial melalui FoMO (indirect effects = -0,225; p = 0,000). Selain itu, terdapat efek langsung self-regulation terhadap kecenderungan adiksi media sosial yang lebih besar (direct effects = -0,379; p = 0,000). Kesimpulannya, self-regulation memiliki peran penting dalam mengurangi kecenderungan adiksi media sosial, baik secara langsung maupun melalui pengurangan FoMO.

Kata Kunci: adiksi media sosial, self regulation, FoMO, remaja santri

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2024-12-26