Meningkatkan kebahagiaan pada anak korban perceraian orang tua dengan optimisme

  • Nova Silvia Putri Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
  • Tatik Meiyuntariningsih Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
  • Akta Ririn Aristawati Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Keywords: Happines, Optimism, Children, Divorce, Parents

Abstract

Abstract

This study aims to determine the relationship between optimism and happiness in children who are victims of parental divorce. The hypothesis put forward is that there is a positive relationship between optimism and child victims of parental divorce. The research design uses a correlational quantitative research method. This research conducted on 104 participants with an age range of 20-30 years who have been victims of parental divorce for at least 5 years and live in Surabaya. The instruments used in this study are the happiness scale to Seligman's theory (2005) and the optimism scale according to Seligman's (2005). The data obtained were then analyzed using the Pearson Product Moment analysis technique with the help of SPSS 25 for Windows. Based on the results of the data analysis that has been done, the results show that there is a positive and significant relationship between optimism and happiness. Acceptance of the hypothesis in this study shows that optimism is closely related to one's happiness. The higher the optimism of children who are victims of divorce, the higher the happiness of children who are victims of parental divorce, and vice versa, the lower the optimism, the lower the happiness of children who are victims of parental divorce.

Keywords: Happiness; Optimism; Children; Divorce; Parents

 

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara optimisme dengan kebahagiaan pada anak korban perceraian orangtua. Hipotesis yang diajukan adalah adanya hubungan positif antara optimisme dengan pada anak korban perceraian orang tua. Desain penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif korelasional. Penelitian ini dilakukan pada 104 partisipan dengan rentang usia 20-30 tahun yang mengalami korban perceraian orang tua minimal 5 tahun dan berdomisili di Surabaya. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kebahagiaan sesuai dengan teori Seligman (2005) dan skala optimisme sesuai dengan teori Seligman (2005). Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis Pearson Product Moment dengan bantuan SPSS 25 for Windows. Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara optimisme dengan kebahagiaan. Diterimanya hipotesis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa sikap optimisme berkaitan erat dengan kebahagiaan seseorang. Semakin tinggi optimisme pada anak korban perceraian maka semakin tinggi pula kebahagiaan pada anak korban perceraian orangtua, begitupun sebaliknya semakin rendah optimisme maka akan semakin rendah kebahagiaan pada anak korban perceraian orangtua.

Kata kunci: Kebahagiaan; Optimisme; Anak; Perceraian; Orang Tua;

 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anwar, Z. (2015). Penerapan Konseling Kelompok Untuk Meningkatkan Happiness Pada Remaja Panti Asuhan. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 3 (1), 144 -153.
Aristawati, A. R., Meiyuntariningsih, T., & Putri, A. (2022). Terapi Musik Untuk Menurunkan Stres Dan Meningkatkan Subjective Well Being Pada Dewasa Awal Yang Memiliki Riwayat Perceraian Orang Tua. Philanthropy: Journal Of Psychology, 6 (1), 43 – 60.
Asnawati, D. (2017). Hubungan Antara Pemaafan Dengan Kebahagiaan Pada Korban KDRT. Dakwatuna: Jurnal Dakwah Dan Komunikasi Islam, 3 (1), 1 – 11.
Dewi, N.U., Danyalin, A.M., Wahyu, A.M., & Chusniyah, T. (2021). Self Compassion Sebagai Prediktor Optimisme Pada Mahasiswa Universitas Negeri Malang Yang Orang Tuanya Bercerai. Buku Abstrak Seminar Nasional. Universitas Negeri Malang.
Dila, J.S., & Husna, A.N. (2020). Konstruksi Skala Kebahagiaan Anak Korban Perceraian. University Research Colloqium, 191 – 199.
Faizah, S.K. (2022). Pemahaman Kebahagiaan Oleh Remaja Broken Home. Jurnal Bimbingan Konseling dan Dakwah, 3 (1).
Firdaos, M.P. (2020). Hubungan Keberfungsian Keluarga Dengan Kebahagiaan Pada Remaja. Skripsi. Universitas Islam Riau.
Hafiza, S. & Mawarpury, M. (2018). Pemaknaan Kebahagiaan Oleh Remaja Broken Home. Psympathic: Jurnal Ilmiah Psikologi, 5 (1), 59 – 66.
Halimah, D. N., & Nawangsih, E. (2021). Studi Deskriptif Mengenai Happiness Pada Mahasiswa Pengguna Media Sosial Di Kota Bandung. Journal Psikologi, 1 (1), 7 – 11.
Hidayat, D.H.Z.., Choirunnisa, Hidayati., & Jacoeb, T.N.Z. (2022). Pengaruh Forgiveness Dan Happiness Terhadap Gratitude Dalam Hubungan Perkawinan. Jurnal Ners, 6 (1), 127 – 133.
Khoiriyah, H. U. (2018). Hubungan Penerimaan Diri Dengan Kebahagiaan Pada Remaja Di Panti Asuhan Nurul Abyadh Malang. Skripsi. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
Kona, B. C., dkk. (2019). Subjective Well Being In Broken Home Individual: A Case Study In Ambon. Jurnal Psikodimensia, 18 (1), 50 – 59.
Kumalasari, D.A., & Yasa, I.G.W.M. (2020). Pengaruh Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kebahagiaan Negara Di Dunia. E-Jurnal EP Unud, 9 (5), 963 – 992.
Laela, F. & Laksmiwati, H (2021). Hubungan Antara Forgiveness Dan Happiness Pada Komunitas Konselor Motivator. Character: Jurnal Penelitian Psikologi, 8 (8), 10 – 16.
Lestiani, I. (2016). Hubungan Penerimaan Diri Dan Kebahagiaan Pada Karyawan. Jurnal Ilmiah Psikologi, 9 (2), 109 – 119.
Mafaza, N., Kawuryan, F., & Pramono, R.B. (2021). Kebahagiaan Mahasiswa Ditinjau Dari Optimisme Dan Student Engagement. Jurnal Psikologi Perseptual. 6 (2), 148 – 159.
Nurhazizah, A. (2022). Peran Rasa Syukur Terhadap Kebahagiaan Remaja Korban Perceraian (Studi Kasus Pada SMA-IT Jaisyul Quran Boarding School Nagreg). Jurnal Riset Agama, 2 (1), 258 – 272.
Pratiwi, H., & Ahmad, R. (2020). Kebahagiaan (Happiness) Siswa Yang Berasal Dari Keluarga Ibu Single Parent. Jurnal Neo Konseling, 2 (3), 1 – 7.
Putra, G.B.B., & Sudibia, K. (2019). Faktor-Faktor Penentu Kebahagiaan Sesuai Dengan Kearifan Lokal Di Bali. E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, 8 (1), 79 – 94.
Putri, A. (2022). Forgiveness Therapy Untuk Meningkatkan Self Acceptance Dan Happiness Pada Anak Yang Memiliki Orang Tua Bercerai. Skripsi. Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.
Putri, M. N. A. & Septiningsih, D. (2021). Kebahagiaan Pada Remaja Dengan Dua Ayah Dan Dua Ibu. Psimphoni, 2 (1), 21 – 25.
Rahma, A. (2022). Gambaran Kebahagiaan Pada Anak Dari Orang Tua Yang Bercerai. Jurnal Pendidikan Tambusai, 6 (1), 8451 – 8454.
Rienneke, T.C. & Setianingrum, M. E. (2018). Hubungan Antara Forgiveness Dengan Kebahagiaan Pada Remaja Yang Tinggal Di Panti Asuhan. Persona: Jurnal Psikologi Indonesia, 7 (1), 18 – 31.
Ryff, C.D. (1989). Happiness Is Everything, Or Is It? Explorations On The Meaning Of Psychological Well Being. Journal Of Personality And Social Psychology, 57 (6), 1069 – 1081.
Saliha, G. T.C., & Kurniawan, A. (2021). Gambaran Authentic Happiness Pada Remaja Yang Memiliki Keluarga Broken Home. Jurnal Syntax Admiration, 2 (12), 2292 – 2302.
Sari, T.A., & Eva, N. (2021). Hubungan Optimisme Dan Kesejahteraan Psikologis Pada Mahasiswa Fresh Graduate Yang Sedang Mencari Pekerjaan: Sebuah Literature Review. Buku Abstrak Seminar Indonesia. Universitas Negeri Malang.
Seligman, M. E. P. (2005). Authentic Happiness: Menciptakan Kebahagiaan Dengan Psikologi Positif. Alih Bahasa: Eva Yulia Nukman. Bandung: Pt. Mizan Pustaka.
Seligman, M. E. P. (2002). Authentic Happiness: Using The New Positive Psychology To Realize Your Potential For Lasting Fulfillment. New York: The Free Press.
Seligman, M. E., & Csikszentmihalyi, M. (2014). Positive Psychology: An Introduction. In Flow And The Foundations Of Positive Psychology (Pp. 279 – 298). Https://Doi.Org/10.1007/978-94-017-9088-8
Situmorang, N.Z., & Tentama, F. (2018). Makna Kebahagiaan Pada Generasi Y. Universitas Ahmad Dahlan. Yogyakarta.
Tanoesya, R., Syahniar, & Ifdil, I. (2016). Konsep Diri Dan Optimisme Mahasiswa Dalam Proses Penulisan Skripsi. JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia), 2 (2), 58 – 61.
Published
2023-01-07