Analisis Karakteristik Tegangan Tembus Isolasi Minyak Transformator Menggunakan Oli Sepeda Motor Shell Advance 20w-50 Dan Pertamina Mesran 20w-50
Abstract
Peralatan listrik menggunakan insulasi cairan yang terdapat pada peralatan tegangan tinggi sebagai pendingin. Tegangan tembus akan muncul, menandakan kegagalan insulasi, jika tegangan yang diberikan lebih besar dari kekuatan dielektrik insulasi cairan. Berdasarkan SPLN'50-1982 dan IEC No.56 tahun 1991, rata-rata tegangan kegagalan isolasi minyak trafo pada suhu 300C sebelum dilakukan pembersihan/pemeliharaan adalah 14,59 kV / 2,5 mm untuk PERTAMINA MESRAN. Di bawah tanda tersebut, Anda dapat melihat isolasi minyak trafo. (wajib) 30 Kv / 2,5 milimeter. Berdasarkan SPLN'50-1982 dan IEC No.56 tahun 1991, tegangan kegagalan isolasi minyak transformator PERTAMINA MESRAN pada suhu 30°C setelah pembersihan/pemeliharaan adalah 15,18 kV/2,5 mm. Klasifikasi pelindung minyak transformator adalah sebagai berikut. standar (standar 30 Kv / 2,5 milimeter). Berdasarkan SPLN'50-1982 dan IEC No.56 dari tahun 1991, tegangan kegagalan isolasi minyak transformator SHELL ADVANCE pada suhu 300°C sebelum pembersihan/perawatan adalah 16,52 kV/2,5 mm. Isolasi pada minyak trafo dikategorikan standar (standar 30 Kv / 2,5 milimeter).
Downloads
Authors who publish with Elsains: Jurnal Elektro agree to the following terms:
- Authors transfer the copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.. that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access)