ANALISIS PERBANDINGAN WAKTU PELAKSANAAN PEMBANGUNAN HARGA DAN ANTARA RUMAH SEDERHANA RUPAK DENGAN RUMAH SEDERHANA KONVENSIONAL TIPE 36
Abstract
One of the value engineering innovations in supporting a million housing program from theGovernment which is supervised by the Ministry of Public Works and Public Housing on
housing or residential assistance for low-income people, PT Duta Cipta Pakarperkasa which
is engaged in the Steel Industry has issued a simple house product Rupak using the concept of
growing houses with knockable walls made from Expandable Polystrane (foam foam) coated
with steel plates. The purpose of this study was to obtain a comparison of the cost and time of
implementation in building a simple Rupak and conventional type 36 house, namely by using
a descriptive analysis method that was processed to determine the RAB and standards used in
Rupak houses and conventional houses. It turned out to be the result that for a modest house
it needed Rp. 80,898,797.52 while for conventional simple houses Rp. 92,471,372.31. And in
terms of time a simple house needs 16 days whereas a conventional simple house needs 29
days.
Keywords: shapely houses, conventional simple houses, styrofoam, knock down walls
Downloads
References
Pamikiran, A. (2009). Hubungan Antara Soil Properties Dengan Daya Dukung Tanah
dikaitkan dengan Jenis Pondasi. http://www.academia.edu/11662009/HUBUNGAN_
ANTARA_SOIL_PROPERTIES_DENGAN_DAYA_DUKUNG_TANAH_DIKAITK
AN_DENGAN_JENIS_PONDASI. Diakses tanggal 25 Juni 2017
Achmad T. A., Negara K. P., Unas S. E. (2015). Perbandingan Rencana Anggaran Biaya
Rumah M-Panel dengan Rumah Konvensional Proyek Pembangunan Rumah Tipe 60/99
Pondok Permata Suci Gresik. Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Brawijaya.
Anonim,. (2010). Cara pemasangan Modern Panel Project. Dikutip dari M-Panel.
Tangerang, Modern Panel Indonesia
Laksono, R. (2012). Peningkatan Daya Dukung Tanah dengan Metode Grounting : Studi
Kasus Kali Semarang, Jawa Tengah. Naskah Publikasi Tugas Akhir Fakultas Teknik
Program Studi Teknik Geologi Universitas Diponegoro
Erianto, W. I. (2002). Teori Aplikasi manajemen Proyek Konstruksi. Yogyakarta: Andi Offset
Farida. (2014). Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi dengan Tingkat Kepuasan Bermukim
Pemilik Rumah Sederhana di Perumahan Tamansari Bukit Mutiara Kota Balikpapan.
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota. 5(2): 13-26.
Sabaruddin, A. et.al, 2003, Perkembangan Perumahan Rakyat, Masa Lalu, Saat Ini dan Masa
Mendatang, Bandung,Puskim.
Anonim, (1999). Persyaratan Kesehatan Rumah. Kepmenkes
No.829/Menkes/SK/VII/1999..
Anonim, (2002). Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat (Rs SEHAT).
Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No.403/KPTS/M/2002.
Nurcahyo, C. B., Kurniawan P. R., Putri, E. W. Y. E. (2015). Analisa Perbandingan Biaya dan
Waktu Bangunan Konstruksi Baja Menggunakan Sistem Pre-Engineering Building dan
Sistem Konvensional pada Proyek Pabrik Fober Cement Boards Mojosari. Jurnal
Teknik ITS. Volume 4(1): 2301-9271
Anonim, (1983). Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung..
Pratikto, H. H. 2008. Prefelensi Konsumen Perumahan terhadap Kondisi Fisik dan
Ketersediaan Infrastruktur di Wilayah Kecamatan Gungpati. Tesis Megister Teknik
Sipil. Universitas Diponegoro. Semarang.
Hayward, P.G, (1987). Homes as an Environmental and Phycological Concept.
Rahmah, U. D., M Nur. (2015). Hubungan Karakteristik Kepala Rumah Tangga dengan
Rumah Sehat di Desa Duwet Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo. Artikel Publikasi
Ilmiah Ilmu Kesehatan Universitas Muhamaddiyah Surakarta.
Anonim. (2014). Rumah Material tentang Kupas Tuntas Material Sandwich Panel.
https://www.rumahmaterial.com/2016/05/kupas-tuntas-materialsandwich-panel.html.
Copyright © 2014 - Now : Rumah Material | Contact Us | Kirim Artikel | Disclaimer |
Privacy Policy. Diakses tanggal 29 Juli 2017.
Sardi. (2018). Kajian Konsep Lingkungan (Rumah Sehat) dalam Perancangan Rumah Hunian.
Jurnal Teknik Janabadra.
Dikutip dari Anonim, 1987, Pedoman Perencanaan Ketahananan Gempa Untuk Rumah dan
Gedung, SKBI-1.3.53 Tahun 1987, Dewan Standarisasi Nasional, Jakarta.
Sardi. (2018). Kajian Konsep Lingkungan (Rumah Sehat) dalam Perancangan Rumah
Hunian. Jurnal Teknik Janabadra. Dikutip dari Harjoso Pr, 1994, APETIK) Rumah
Sehat, Lab. Ex P4S. FT UGM, Jogjakarta.
Soeharto, I. (1997). Manajemen Proyek. Erlangga. Hal 109
Terzaghi, K., R. B. Peek. (1993). Mekanika Tanah dalam Praktek Rekayasa Jilid 2, Penerbit
Erlangga, Jakarta
Anonim. (2011). Undang-undang No.1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Pemukiman
yang mengatur luas lantai minimal rumah tinggal dan rumah deret
Vicky, R., M. H. Hasyim, S. El Unas. (2015). Perbandingan Rencana Anggaran Biaya Rumah
M Panel dengan Rumah Pracetak pada Pembangunan Rumah Sederhana di Sawojajar
Malang. (Online). Tersedia hhtps:// media.neliti.com/media/ public. Diakses tanggal 18
Februari 2017.
Yudohusodo, S. (1991). Rumah Untuk Seluruh Rakyat. Jakarta: Yayasan Padamu Negeri
Yulistianingsih. T. (2014). Perbandingan Pelaksanaan Dinding Precast dengan Konvensional
ditinjau dari Segi Waktu dan Biaya. Jurnal Konstruksia. 6(1): 19-34.
Anonim. (2017). KalsiQua 8 : Papan Aplikasi Basah. (http://www.liman.co.id/product-60-
kalsiqua-.html). diakses tanggal 17 Agustus 2017
Anonim. (2017). GRC Board. http://kalsiboard-grcboard.blogspot.com/2013/06/grc-board-
partisi-plafon.html, diakses tanggal 17 Agustus 2017.