PENDAMPINGAN IAI JAWA TIMUR DAN IAI MALANG UNTUK IMPLEMENTASI DESAIN HUNTARA DIRELOKASI APG SEMERU

  • Fanti Nadinia Marini Universita 17 Agustus 1945 Surabaya

Abstract

Abstrak

Pulau Jawa yang  dihuni  lebih  dari  60%  penduduk  Indonesia memiliki gunung api tidak kurang 25 gunung. Di Jawa  Timur,  salah  satu  gunung  api  yang  tergolong paling aktif adalah gunung Semeru, yang terletak di dua    wilayah yaitu    kabupaten    Lumajang    dan kabupaten   Malang. Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Senin, 20 Desember 2021.  Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 11 mm dan durasi 433 detik. Permasalahan yang muncul adalah rusaknya pemukiman warga dan kehilangan lahan pemukiman relokasi APG Erupsi Semeru yang berada di desa sumbermujur kecamatan candipuro Kabupaten Lumajang  Desain adalah terjemahan fisik mengenai aspek sosial, ekonomi, dan tata hidup manusia, serta merupakan cerminan budaya zamannya Desain adalah salah satu manifestasi kebudayaan yang berwujud, Hunian sementara (huntara) adalah tempat tinggal sementara selama korban bencana mengungsi, baik berupa tempat penampungan massal maupun keluarga, atau individual. Tujuan dibangunnya huntara untuk mengamankan pengungsi dengan menjauhkannya dari tempat bencana. Bangunan huntara yang meliputi sarana dan pra sarananya hampir semuanya bersifat non-permanen untuk menekankan fungsinya sebagai tempat tinggal pada masa transisi. Peneliti ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif dipilih karena metode ini sesuai dengan kebutuhan data yang akan diambil di lapangan, yaitu dengan mengumpulkan data-data primer dengan cara observasi ke rumah relokasi APG Semeru, dilakukan pengamatan, dan studi literatur sejenis.Kali ini kami melakukan penelitian dengan NGO yang telah di tentukan, yaitu NGO Banser Begana dan NGO Pramuka Peduli.

Kata kunci: Bencana, Erupsi Semeru,Desain,Huntara

Abstract

The island of Java, which is inhabited by more than 60% of Indonesia's population, has no less than 25 volcanoes. In East Java, one of the most active volcanoes is Mount Semeru, which is located in two areas, namely Lumajang Regency and Malang Regency. Mount Semeru erupted on Monday, December 20, 2021. This eruption was recorded on a seismograph with a maximum amplitude of 11 mm and a duration of 433 seconds. The problems that arise are the destruction of residential areas and the loss of land for the relocation of the Semeru APG relocation located in Sumbermujur Village, Candipuro District, Lumajang Regency. Temporary shelter (huntara) is a temporary residence while disaster victims evacuate, either in the form of mass shelters or families, or individually. The purpose of the temporary shelter was to secure the refugees by keeping them away from the disaster area. The shelter building which includes almost all of its facilities and infrastructure is non-permanent to emphasize its function as a place to live during the transition period. This researcher uses qualitative research methods. The qualitative research method was chosen because this method is in accordance with the needs of the data to be collected in the field, namely by collecting primary data by observing the APG Semeru relocation house, conducting observations, and studying similar literature. determined, namely the NGO Banser Begana and NGO Pramuka Peduli.

Keywords: Disaster, Semeru Eruption, Design, Huntara

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2022-08-19
Section
Articles