Pola Koordinasi Pembangunan Kawasan Strategis Jembatan Suramadu dalam Konsep Pembangunan Berkelanjutan (Studi di Pemerintah Kabupaten Bangkalan)
Abstract
Penelitian ini dilakukan dengan melihat Keberadaan Kawasan Strategis Nasional (KSN) di Kabupaten Bangkalan merupakan salah satu potensi yang dapat digunakan sebagai senjata dalam pengembangan daerah. Keberadaan KSN di Kabupaten Bangkalan tersebut ternyata masih belum mampu mendongkrak kondisi pembangunan sesuai yang diharapkan dan berkelanjutan. Penelitian ini dilaksanakan untuk melihat pola koordinasi dalam pengembangan kawasan jembatan suramadu serta pelaksanaan pembangunan berkelanjutannya. Penelitian ini menggunakan Pendekatan kualitatif yang berguna untuk menguraikan masalah secara komprehensif. Hasil dari penelitian adalah 1. Pola koordinasi pengembangan kawasan jembatan suramadu terdiri dari Pemerintah Kabupaten Bangkalan, pemerintah provinsi Jawa Timur, dan Badan Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura (BPWS). Sedangkan koordinasi antar aktor masih belum terlaksana dengan baik. 2. Pembangunan berkelanjutan jembatan suramadu pada aspek ekonomi masih belum dirasakan oleh masyarakat, sisi sosial, masih belum menunjukkan dampak yang signifikan, dan sektor lingkungan, masih belum ditunjukkan dengan nyata.
Downloads
References
Ambardi, Urbanus dan Prihawantoro, Socia. 2002. Pengembangan wilayah danotonomi daerah, Jakarta. Penerbit Pusat Kebijakan Teknologi dan Pengembangan Wilayah.
Anwar, A. 2005. Ketimpangan Pembangunan Wilayah dan Pedesaan: Tinjauan Kritis. Bogor: P4W Press.
Direktorat Jenderal Penataan Ruang. 2002. Pedoman Pengelolaan Ruang Kawasan Sentra Produksi Pangan Nasional Dan Daerah (Agropolitan). Jakarta: Kementerian Pemukiman dan Prasarana Wilayah.
Frank, Flo and Anne Smith. 2000. The Partnership Handbook. Canada: Ministry of Public and Government Services.
Hettne B. 2000. Reorientasi Teori Pembangunan. dalam Wacana Jurnal Ilmu Sosial Transformatif. Edisi 5. Tahun II. hal. 73-100. Yogyakarta: Insist Press.
Jaya, Askar. 2004. Konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development). IPB Bogor
NN. Triple bottom line. Diakses tanggal 13 November 2013 dari pustakabakul.blogspot.com/2013/04/teori-triple-bottom-line.html
Nugroho, I. dan Rochimin Dahuri. 2004. Pembangunan Wilayah: Perspektif Ekonomi, Sosial dan Lingkungan. Jakarta: LP3ES.
PKP2A I LAN. 2002. Hubungan Kerjasama Pembangunan Antar Daerah. Bandung: Laporan Hasil Penelitian.
Said, Abdullah. 2012. Materi Pelatihan Penyusunan RPJMD. Malang: RCCP FIA UB
Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
The DiA journal allows authors to retain the copyright of their papers without limitation. Authors may grant publishers non-exclusive publishing rights to publish articles. Granting first publishing rights to publishers also qualifies as unlimited copyright (because there are no restrictions imposed by publishers on author copyright).