DISASTER MITIGATION AS AN EFFORT TO MINIMIZE THE IMPACT OF FLOODS IN LAMONGAN DISTRICT

  • Nur Aisyah Lusiana UPN "Veteran" Jawa Timur
  • Agus Widiyarta UPN "Veteran" Jawa Timur
Keywords: Flood, Disaster Mitigation, Active Mitigation, Passive Mitigation

Abstract

Flood is one of the most dominant disasters in Indonesia with an incident that tends to increase. Lamongan District is an area with a fairly high risk of flooding due to the intensity of which it occurs every year. The high risk of flooding is caused by two reasons, the Bengawan Solo flow and the rainfall (the Bengawan Njero flow). Every flood disaster that occurs will certainly cause various impacts from damage to infrastructure, loss of property, and casualties. Disaster management efforts are certainly carried out to minimize the risk and impact of flood disasters in Lamongan District, such as through disaster mitigation. This research aims to determine disaster mitigation carried out in Lamongan District as an effort to minimize the impact of flooding. This research used descriptive qualitative research methods. Disaster mitigation in this research is divided into two according to Perka BNPB Number 4 of 2008, active disaster mitigation and passive disaster mitigation. The results of this research indicated that active mitigation in Lamongan District was carried out through, making flood disaster signs, supervising spatial planning, conducting training and counseling on flood disasters to officials, communities, and students, planning evacuation places and flood disaster evacuation routes and making embankment reinforcement. Meanwhile, passive mitigation in Lamongan District was carried out through, drafting laws and regulations, making flood-prone maps, making guidelines for every disaster management activity, making disaster posters, conducting flood risk studies, conducting disaster education, forming village forums, and prioritizing disaster management in development planning.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Adiyoso, W. (2018). Manajemen Bencana. Jakarta: Bumi Aksara.

Ahmad, J. (2015). Metode Penelitian Administrasi Publik Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Penerbit Gava Media.

Anggito, A., & Setiawan, J. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif. CV Jejak.

BNPB. (2020). Sebanyak 2.925 Bencana Alam Terjadi Pada 2020 di Tanah Air, Bencana Hidrometeorologi Mendominasi. Bnpb.Go.Id. https://www.bnpb.go.id/berita/sebanyak-2-925-bencana-alam-terjadi-pada-2020-di-tanah-air-bencana-hidrometeorologi-mendominasi

Damayanti, D., RG, P. W., & Muhanni’ah. (2017). Hubungan Pengetahuan tentang Manajemen Bencana dengan Prevention Masyarakat dalam Menghadapi Bencana Gunung Meletus pada Kepala Keluarga di RT 06/RW 01 Dusun Puncu Desa Puncu Kecamatan Puncu - Kediri. Jurnal Ilmu Kesehatan, 5(2), 1–8.

Hayudityas, B. (2020). Pentingnya Penerapan Pendidikan Mitigasi Bencana di Sekolah Untuk Mengetahui Kesiapsiagaan Peserta Didik. Jurnal Edukasi Nonformal, 1(2), 94–102.

Ma’arif, S., & Hizbaron, D. R. (2015). Strategi Menuju Masyarakat Tangguh Bencana Dalam Perspektif Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Medcom id. (2018). Penanggulangan Bencana Harus Masuk Prioritas Pembangunan. Medcom.Id. https://www.medcom.id/nasional/peristiwa/GbmLB4xN-penanggulangan-bencana-harus-masuk-prioritas-pembangunan

Nisa’, F. (2014). Manajemen Penanggulangan Bencana Banjir, Puting Beliung, dan Tanah Longsor di Kabupaten Jombang. JKMP, 2(2), 103–116.

Ombudsman RI Perwakilan Jawa Timur. (2019). Tabrakan Aturan Kewenangan Jadi Hambatan Migitasi Kebencanaan. Ombudsman.Go.Id. https://www.ombudsman.go.id/perwakilan/news/r/pwk--tabrakan-aturan-kewenangan-jadi-hambatan-migitasi-kebencanaan

Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 14 Tahun 2011 Tentang Penanggulangan Bencana, Pub. L. No. 14 (2011).

Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 4 Tahun 2008 Tentang Pedoman Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana, Pub. L. No. 4 (2008).

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana, Pub. L. No. 21 (2008).

Rosyida, A., Nurmasari, R., & Suprapto. (2019). Analisis Perbandingan Dampak Kejadian Bencana Hidromeeorologi dan Geologi di Indonesia Dilihat dari Jumlah Korban dan Kerusakan. Jurnal Dialog Penanggulangan Bencana, 10(1), 12–21.

Setiawan, H. (2015). Kajian Bentuk Mitigasi Bencana Longsor Dan Tingkat Penerimaannya Oleh Masyarakat Lokal. Jurnal Hutan Tropis, 4(1), 1–7.

Sunarto, Martfai, M. A., Mardianto, D., Daryono, Dulbahri, & Purwoaminta, A. (2017). Penaksiran Multirisiko Bencana di Wilayah Kepesisiran Parangtritis (Suatu Analisis Serbacakup untuk Membangun Kepedulian Masyarakat Terhadap Berbagai Kejadian Bencana). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

United Nations International Strategy for Disaster Reduction (UNISDR). (2010). Terminologi Pengurangan Risiko Bencana (Humanitarian Forum (ed.); Indonesian). Asian Disaster Reduction and Response Network (ADRRN).

Undang-Undang RI Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulan Bencana, Pub. L. No. 24 (2007).

Yanuarto, T., Pinuji, S., Utomo, A. C., & Satrio, I. T. (2019). Buku Saku Tanggap Tangkas Tangguh Menghadapi Bencana. Jakarta: Pusat Data Informasi dan Humas BNPB.

Published
2021-06-01
How to Cite
Lusiana, N. A., & Widiyarta, A. (2021). DISASTER MITIGATION AS AN EFFORT TO MINIMIZE THE IMPACT OF FLOODS IN LAMONGAN DISTRICT. DIA: Jurnal Administrasi Publik, 19(1), 290 - 304. https://doi.org/10.30996/dia.v19i1.5160
Section
PUBLIC ADMINISTRATION